Senin, 21 Oktober 2013

E LEARNING EKOLOGI PANGAN & GIZI



SELAMAT DATANG DI E LEARNING EKOLOGI PANGAN & GIZI
Untuk mengisi absen, silakan isi di kolom komentar! Untuk memulai perkuliahan ini , silakan klik di sini!

EKOLOGI PANGAN & GIZI



EKOLOGI PANGAN & GIZI (MATERI VII&VIII)
Ekologi pangan adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek lingkungan yang terkait dengan pangan dan gizi untuk kesehatan masyarakat.
Tujuan dari ekologi pangan dan gizi adalah agar dapat mengetahui berbagai hubungan dan masalah antar variabel yang berkaitan dengan penyediaan pangan, sosio ekonomi dan budaya pangan, konsumsi gizi, penggunaan zat gizi dalam tubuh, status gizi dan status kesehatan masyarakat, serta upaya peningkatan gizi masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi adalah:
1.      Faktor External: perndapatan, pendidikan, pekerjaan, budaya.
2.      Faktor Internal: usia, kondisi fisik, infeksi.
Dampak ketersediaan pangan terhadap gizi:
1.      Ketersediaan pangan merupakan kondisi penyediaan pangan yang mencakup makanan dan minuman yang berasal dari tanaman, tanah, ikan, serta turunannya bagi penduduk suatu wilayah dalam suatu kurun waktu tertentu. Ketersediaan pangan merupakan suatu sistem yang berjenjang mulai dari Nasional, provinsi, kabupaten/kota, rumah tangga.
2.      Komponen ketersediaan pangan meliputi kemampuan produksi, cadangan, maupun impor pangan setelah dikoreksi dengan ekspor dan berbagai penggunaan seperti untuk bibit, pakan industri makanan/non pangan yang tercecer. Komponen produksi pangan dapat dipenuhi dari produksi pertanian dan atau industri pangan.
Ketersediaan pangan bergantung pada:
1.      Cukupnya lahan untuk menanam tanaman pangan.
2.      Penduduk untuk menyediakan tenaga.
3.      Uang untuk menyediakan modal pertanian yang dibutuhkan.
4.      Tenaga ahli yang trampil untuk membantu meningkatkan hasil produksi maupun pertanian, distribusi merata..
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan secara umum:
1.      Jenis dan banyaknya pangan yang diperlukan dan tersedia.
2.      Tingkat pendapatan masyarakat.
3.      Pengetahuan gizi.
Untuk melanjutkan perkuliahan berikutnya, silakan klik di sini!

PENANGANAN PASCA PANEN



Penanganan pasca panen:
Adalah segala upaya untuk menyiapkan hasil produksi pertanian setelah di panen.
Tujuan penanganan pasca panen:
1.      Agar kerusakan pangan dan kehilangan zat gizi dapat dihindari.
2.      Untuk meningkatkan kesediaan pangan.
3.      Untuk menyiapkan hasil panen agar tahan disimpan dalam jangka panjang tanpa mengalami kerusakan terlalu banyak dan dapat dipasarkan dalam kondisi baik.
Penyebab kerusakan pangan:
1.      Mikroba (bakteri, ragi, kapang)
Ditemukan di tanah, air, udara, kulit/ bulu dan usus ternak.
2.      Enzim
Reaksi biokimia yang dapat menyebabkan berubahnya komposisi pangan.
3.      Serangga
Dapat melukai permukaan pangan sehingga terkontaminasi bakteri, sehingga memperparah kerusakan.
4.      Suhu
Suhu yang terlalu rendah/tinggi dapat merusak komposisi pangan.
5.      Kadar air
6.      Oksigen
Dalam keadaan tertentu dapat merusak vit A & vit C, merusak warna pangan, mengubah cita rasa, sebagai media pertumbuhan kapang.
7.      Sinar
Dalam keadaan tertentu dapat merusak vit A & vit C, merusak warna pangan.
8.      Waktu penyimpanan
Penyimpanan yang terlalu lama dapat merusak pangan.
Jenis kerusakan pangan:
1.      Kerusakan biologis
Disebabkan karena mahluk hidup: serangga, binatang pengerat, burung, jasad renik yang sifatnya patogen dan memproduksi senyawa racun.
2.      Kerusakan fisiologis
Disebabkan oleh reaksi metabolisme dalam pangan, akibatnya terjadi proses autolisis yang berakhir dengan kerusakan pangan.
3.      Kerusakan fisik & mekanis
Disebabkan karena faktor lingkungan: suhu, kelembaban, tekanan.
4.      Kerusakan kimia
Disebabkan karena pencoklatan (browning)/ reaksi oksidasi yang dapat menyebabkan terjadinya ketengikan.
Upaya penanganan pasca panen:
1.      Pengeringan
Mencegah proses autodestruksi (autolisis)
2.      Pengangkutam
Harus memenuhi persyaratan sesuai dengan sifat makanan serta tidak terlalu mahal, sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat.
3.      Penyimpanan
Gudang harus memilki konstruksi bebas hama, barang harus teratur, tidak bercampur antara bahan makanan yang satu dengan lainnya.
4.      Seleksi
Mengumpulkan/ menggabungkan bahan makanan yang sama kualitasnya dalam rangka memenuhi permintaan pembeli.
5.      Pencucian
Menghilangkan kotoran, residu pestisida/ insektisida, memperoleh penampakan yang baik.
6.      Pendinginan
Mengurangi kegiatan respirasi proses perlunakan, perubahan warna dan tekstur, serta kerusakan karena aktifitas mikroba (bakteri, kapang).
Untuk melanjutkan perkuliahan berikutnya, silakan klik di sini!

KETAHANAN PANGAN



Ketahanan Pangan
Adalah terpenuhinya pangan bagi rumah tangga secara kualitas, maupun kuantitas, aman, merata, terjangkau.
1.      Elemen ketahanan pangan
Ketersediaan pangan, aksebilitas (kemampuan untuk menguasai pangan yang cukup), keamanan (stabilitas), kontinuitas dari akses dan ketersediaan pangan dari usaha tani.
2.      Aspek ketahanan pangan
Kecukupan (sufficiency), akses (acces), keterjaminan (secutity), waktu (time).
3.      Tipe ketidaktahanan pangan:
·         Kronis: ketidakcukupan pangan secara menetap akibat ketidakmampuan rumah tangga untuk memperoleh pangan (kemiskinan).
·         Transitori: penurunan akses terhadap pangan yang dibutuhkan rumah tangga secara temporer. Misalnya karena bencana alam sehingga harga panen tidak stabil.
4.      Sistem ketahanan pangan:
·         Ketersediaan dan stabilitas pangan (food availability dan stability)
·         Kemudahan memperoleh pangan (food accesibility)
·         Pemanfaatan pangan (food utilization)
Indikator ketahanan pangan:
1.      Indikator proses
Menggambarkan situasi pangan yang ditujukan oleh ketersediaan pangan dan akses pangan.

2.      Indikator dampak
Menggambarkan konsumsi dan frekuenai pangan (dampak langsung)
Penyimpanan pangan dan status gizi (dampak tidak langsung).
SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN INI, JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN JELAS!
1.      Menurut anda mengapa calon ahli kesehatan masyarakat perlu mengetahui dengan baik tentang ekologi pangan dan gizi?
2.      Mengapa penanganan pasca panen perlu dilakukan dengan baik?
3.      Jelaskan mengapa diversifikasi dapat meningkatkan ketahanan pangan?