Minggu, 21 Desember 2014

E- LEARNING ACEH - BATAM PERTEMUAN 5 & 6

SELAMAT DATANG DI E- LEARNING ACEH-BATAM PERTEMUAN KE 5 DAN 6

UNTUK MENGISI DAFTAR HADIR, ISILAH KOLOM KOMENTAR!

JANGAN LUPA  UNTUK MENGIRIMKAN TUGAS DI AKHIR PERTEMUAN INI!

UNTUK MELIHAT MATERI, KLIK DI SINI!

Rabu, 12 November 2014

E LEARNING 4 ACEH BATAM

SELAMAT DI E LEARNING ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT PADA GIZI KURANG

SILAKAN TULIS NAMA & NPM DI KOLOM KOMENTAR

ANDA WAJIB MENGIRIMKAN TUGAS SETELAH PERKULIAHAN INI

UNTUK MELIHAT MATERI, KLIK DI SINI!

E Learning 3 aceh batam

SELAMAT DATANG DI E LEARNING GIZI MAKRO DAN MIKRO KELOMPOK BELAJAR ACEH BATAM

Silahkan Anda mengisikan NAMA & NPM di kolom komentar sebagai daftar hadir.

Bagi Anda yang mengikuti E-Learning ini WAJIB mengerjakan dan mengirimkan TUGAS!.  

  untuk melihat materi, klik di sini
TERIMAKASIH TELAH MENGIKUTI E-LEARNING

Jumat, 31 Oktober 2014

SELAMAT DATANG DI E LEARNING PENGANTAR ILMU GIZI

SELAMAT DATANG DI E LEARNING PENGANTAR ILMU GIZI

Pengantar Gizi dan Fungsinya



E LEARNING MATA KULIAH  ILMU GIZI
Oleh: Dhiny Easter Yanti, M.Kes

PENGANTAR GIZI DAN FUNGSINYA (MATERI I &II)
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan , pertumbuhan dan fungsi normal normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu gizi mencakup dua komponen penting, yaitu makanan dan kesehatan. Batasan ilmu gizi dimulai sejak pengadaan, pemilihan, pengolahan, sampai penyajian makanan.
 Fungsi pokok makanan/nutrisi adalah:
1.      Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak.
2.      Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari.
3.      Mengatur metabolisme dan keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh lainnya.
4.      Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Ada lima kelompok zat yang berguna bagi kesehatan tubuh, yaitu :
1.      Karbohidrat
2.      Protein
3.      Lemak
4.      Vitamin
5.      Mineral
Perbedaan gizi klinik (clinic clinical nutrition) dan gizi masyarakat (community nutrition) adalah:
Gizi klinik:
1.      Berkaitan dengan kesehatan perorangan
2.      Masalah gizi perorangan yang sedang menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan/kelebihan gizi.
3.      Menitikberatkan pada kuratif.

Gizi Masyarakat:
1.      Berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
2.      Berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat.
3.      Menitikberatkan pada preventif dan promotif.
4.      Menyangkut pada masalah kesehatan, ekonomi, sosbud, pendidikan, kependudukan dan sebagainya.
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI PADA KOTAK KOMENTAR!
Jelaskan perbedaan antara gizi klinis dan gizi masyarakat!

Penentuan status gizi masyarakat dapat ditentukan secara langsung dan tidak langsung. Penentuan status gizi secara langsung dilakukan dengan cara pemeriksaan antropometri, klinis, biokimia dan bioklinis. Lingkup antropometri meliputi pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), Lingkar Lengan Atas (LLA), dan Indeks Masa Tubuh (IMT). IMT adalah cara sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berusia > 18 tahun, dan tidak dapat diterapkan pada ibu hamil dan olahragawan. IMT = BB (Kg): TB (m)xTB (m).
IMT untuk orang Indonesia adalah sebagai berikut:
1.      < 18           : Kurus
2.      18-24         :Normal
3.      25-30         : Gemuk
4.      >30            : Gemuk sekali/obesitas.
Pemeriksaan klinis didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat terlihat pada jaringan epitel, seperti pada mata, kulit, rambut, mukosa oral, atau pada organ-organ yang dekat pada permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Pemeriksaan secara biokimia dilakukan dengan cara menguji secara labolatoris pada berbagai macam jaringan tubuh (darah, urin, tinja, hati, otot) untuk menentukan masalah gizi yang spesifik. Selain pemeriksaan di atas, pemeriksaan secara biofisik juga termasuk di dalam penilaian gizi secara langsung, yaitu pemeriksaan untuk melihat fungsi dan perubahan struktur dari jaringan.
                                                                                 
Penilaian gizi secara tidak langsung dapat dijelaskan berdasarkan survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi.Metode survei konsumsi makanan dilakukan dengan cara melihat jumlah dan jenis zat yang dikonsumsi. Statistik vital dilakukan dengan cara menganalisis dari berbagai statistik kesehatan, seperti angka kematian berdasarkan umur dan data lain yang berhubungan. Pengukuran faktor ekologi sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat  sebagai dasar untuk menentukan program intervensi gizi.

SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN INI, JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI KE DALAM KOTAK KOMENTAR!
1.      Menurut anda, mengapa pengukuran IMT termasuk dalam penilaian status gizi secara langsung?
2.      Untuk menentukan program intervensi gizi yang tepat pada suatu komunitas, apa saja yang harus dilakukan oleh pemegang program tersebut?

Rabu, 22 Oktober 2014

E LEARNING KADARZI (S1 KONVERSI)

SELAMAT DATANG DI E LEARNING GIZI DALAM KESEHATAN DAN PENYAKIT (S1 KONVERSI)

SILAKAN MENGISI ABSEN DAN NPM DI KOLOM KOMENTAR!

UNTUK MELIHAT MATERI, KLIK DI  SINI!

Senin, 20 Oktober 2014

SELAMAT DATANG DI MATA KULIAH ILMU GIZI 2 KELAS ACEH DAN BATAM

SILAKAN TULIS NAMA DAN ABSEN DI KOLOM KOMENTAR!

UNTUK MELIHAT MATERI PERKULIAHAN, KLIK DI SINI!

Minggu, 19 Oktober 2014

eLearning Gizi1 Aceh-Batam

SELAMAT DATANG DI E - LEARNING ILMU GIZI 1 KELOMPOK BELAJAR ACEH BATAM


SILAKAN TULIS NAMA DAN NPM DI KOLOM KOMENTAR!

UNTUK MELIHAT MATERI, KLIK DI SINI!

Selasa, 30 September 2014

E LEARNING RENTAN GIZI

SELAMAT DATANG DI E LEARNING RENTAN GIZI

SILAKAN ABSEN DI KOTAK KOMENTAR!

UNTUK MEMULAI PERKULIAHAN, KLIK DI SINI!

PERTANYAAN PERKULIAHAN III & IV



SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN III & IV, JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI!
Menurut anda, mengapa kelompok-kelompok usia bayi, balita, anak sekolah, remaja, ibu hamil dan menyusui, serta usia lanjut termasuk dalam kelompok rentan gizi?

KELOMPOK RENTAN GIZI



KELOMPOK RENTAN GIZI (MATERI III&IV)
Yang disebut kelompok rentan gizi, adalah kelompok yang berada pada rentang usia:
1.      Bayi (0-1 tahun)
2.      Balita (1-5 tahun)
3.      Anak sekolah (6-12 tahun)
4.      Remaja (13-20 tahun)
5.      Ibu hamil dan menyusui
6.      Usia lanjut (di atas 60 tahun)
Nutrisi yang dianjurkan pada kelompok bayi adalah :
1.      0-6 bulan         : Hanya air susu ibu (ASI)
2.      6-9 bulan         : ASI+Makanan halus
3.      9-12 bulan       : ASI+Makanan lunak
ASI sangat dianjurkan, karena di dalamnya mengandung berbagai zat dan hormon (leptin, antibodi, nukleotida, lemak omega, AA, DHA, kalsium, kolin, galoktolipid, taurin, tirosin, zat besi, yodium, vitamin B6) yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta mencegah berbagai penyakit yang dapat timbul sampai usia dewasa nanti.
Berbagai penelitian yang telah dilakukan tentang susu formula, antara lain oleh Walker M, Core Curr, 2002, menyatakan bahwa susu formula meningkatkan resiko tingkah laku brutal pada bayi dan meningkat ketika bayi tersebut berkembang di usia anak dan remaja. Hal tersebut dapat terjadi karena kadar unsur Mn, MSG, asam aspartat bebas yang tinggi pada susu formula akan menurunkan kadar serotonin dan dopamin otak yang berfungsi merancang dan mengatur kontrol emosi.
Penanganan masalah gizi pada bayi dan balita adalah:
1.      Bimbingan dan penyuluhan pada bumil-busui, pasangan dan keluarganya.
2.      Konseling laktasi saat hamil, post partum hari pertama, kedua, ketiga dan di poliklinik saat nifas.
3.      Konseling mempertahankan menyusui pada ibu bekerja.  
4.      Kunjungan rumah kasus laktasi bila diperlukan.
5.      Posyandu  dengan sasaran utamanya anak balita sangat tepat untuk      meningkatkan gizi dan kesehatan anak.


           
Penanganan masalah gizi pada anak sekolah:
  • Pembinaan dan peningkatan gizi dan kesehatan lewat program  Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD.
  • Anak sekolah adalah kelompok yang sudah terorganisir, sehingga mudah untuk dijangkau oleh program, anak sekolah merupakan kelompok yang mudah menerima upaya pendidikan, termasuk pendidikan gizi.
Penanganan masalah gizi pada remaja:
  • Pembinaan dan peningkatan gizi dan kesehatan lewat program  Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SLP dan SLA.
  • Pembinaan dan peningkatan gizi dan kesehatan melalui organisasi kemasyarakatan : karang taruna, remaja masjid, remaja gereja,dsb.
Masalah Gizi Bagi Ibu Hamil
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui:
  • Ibu hamil dianjurkan makan secukupnya saja, bervariasi sehingga kebutuhan akan aneka macam zat gizi bisa terpenuhi.
  • Cara makan yang berlebihan harus dihindari, karena dapat merugikan sendiri. Bagaimanapun juga penambahan jumlah gizi harus disesuaikan dengan keperluannya.
  • Hendaknya lebih banyak memakan bahan makanan sumber protein (zat pembangun), agar janin mengalami pertumbuhan yang baik. Bahan makanan sumber protein adalah ikan, daging, telur, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan lainlain.
  •  Kuantitas makanan untuk ibu yang sedang menyusui lebih besar dibanding dengan ibu hamil, akan tetapi kualitasnya tetap sama. Ibu menyusui memerlukan tambahan 800 kalori sehari dan tambahan protein 25 gr sehari, di atas kebutuhan  bila ibu tidak menyusui.
Masalah gizi bagi lansia:
  • Gizi berlebih: Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan beratbadan berlebih, apalagi pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi makan. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya: penyakitjantung, kencingmanis, dan darahtinggi.
  • Gizi  kurang, Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori  terlalu rendah dari yang  dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila halini disertai dengan kekurangan protein  menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang  tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.