Penanganan
masalah gizi pada bayi dan balita adalah:
1.Bimbingan dan
penyuluhan pada bumil-busui, pasangan dan keluarganya.
2.Konseling laktasi
saat hamil, post partum hari pertama, kedua, ketiga dan di poliklinik
saat nifas.
3.Konseling
mempertahankan menyusui pada ibu bekerja.
4.Kunjungan rumah kasus
laktasi bila diperlukan.
5.Posyandu dengan sasaran utamanya anak balita sangat
tepat untuk meningkatkan gizi dan
kesehatan anak.
Penanganan
masalah gizi pada remaja:
- Pembinaan dan peningkatan gizi dan kesehatan lewat program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SLP dan SLA.
- Pembinaan dan peningkatan gizi dan kesehatan melalui organisasi kemasyarakatan : karang taruna, remaja masjid, remaja gereja,dsb.
Untuk melanjutkan
materi silahkan klik disini!
maaf saya ingin bertanya selain uks apakah ada cara lain dalam pembinaan dan peningkatan gizi di sekolahan....... dan bagaimana cara tenaga kes.mas dalam menanggulangi jika ada masalah gizi buruk di dalam masyarakat?
BalasHapusTerimakasih, maaf baru saya jawab. Selain UKS , pembinaan dan peningkatan gizi di sekolah bisa dilakukan dengan cara pembuatan taman gizi sederhana, dengan harapan dapat menggugah kesadaran siswa dan keluarganya untuk memanfaatkan halaman sekitar rumah dan sekolah dengan tanaman yang bermanfaat dan murah. Selain itu ke depan perlu ditingkatkan kerjasama lintas sektoral dalam rangka peningkatan gizi anak sekolah, misalnya pemberian makanan tambahan. Tenaga kesmas bisa bekerjasama dengan masyarakat, misalnya dengan kader kesehatan jika diketahui adanya kasus gizi buruk, pemantauan perkembangan berat badan dan lainnya.
BalasHapus