Kamis, 24 April 2014

Pertanyaan pada pertemuan 2



Setelah mengikuti perkuliahan 2 ini, silakan menjawab pertanyaan di bawah ini: Tuliskan dan Jelaskan langkah-langkah dalam perencanaan program gizi sejak menentukan diagnosis masalah, sampai dengan evaluasi program gizi! (Anda wajib mencantumkan daftar pustaka yang anda gunakan / max 10 tahun terakhir)

UNTUK MELANJUTKAN PERKULIAHAN, SILAKAN KLIK DI SINI!

3 komentar:

  1. 1). Apa yang berubah sebagai hasil promosi KADARZI?
    jawab;
    Tingkat Keluarga
    1. Menerapkan perilaku kadarzi untuk seluruh anggota keluarga
    2. Merujuk anggota keluarga yang bermasalah gizi dan tidak dapat ditanggulangi di tingkat keluarga.


    2). Aspek mana dari komponen promosi KADARZI yang paling menyebabkan perubahan tersebut?

    jawab;
    suatu keluarga disebut Kadarzi apabila telah berperilaku
    gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan:
    a.Menimbang berat badan
    secara teratur;
    b.Memberikan air susu ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur enam
    bulan (ASI eksklusif);
    c.Makan beraneka ragam;
    d.Menggunakan garam beryodium; dan
    e.Minum suplemen gizi sesuai anjuran.
    Perilaku Kadarzi diukur minimal dengan lima
    indikator di atas yang
    penggunaannya disesuaikan dengan karakteristik keluarga,


    3).Di kelompok sasaran mana perubahan terjadi? Di kelompok sasaran mana yang tidak terjadi perubahan?

    jawab:
    DI KLUARGA;
    Status gizi seluruh anggota keluarga khususnya ibu dan anak baik Tidak ada
    lagi bayi berat lahir rendah pada keluarga
    Semua anggota keluarga mengkonsumsi garam beryodium.
    Semua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan.
    Semua balita dalam keluarga yang ditimbang naik berat badannya sesuai umur.
    Tidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga.


    4). Apa yang menyebabkan perbedaan ini?
    JAWAB:

    Kelompok;
    Dilakukan terhadap sasaran strategis untuk mendorong atau menghambat inovasi
    Lebih cepat dan praktis

    Perorangan:
    Terjadinya perubahan perilaku akibat inovasi baru

    Massal:
    Bertujuan hanya untuk memberi informasi pendahuluan tanpa memperhatikan kelompok strategis → membangkitkan rasa ingin tahu akan sesuatu yang baru.


    5). Bagaimana efisiensi perubahan tersebut?
    Jawab:

    1. Jangan terlalu mengandalkan kekuatan kemauan, khususnya untuk jangka panjang. Anggap saja kekuatan kemauan itu tidak ada dan yang ada hanya kemauan. Jelas sekali bahwa sekedar kemauan sama sekali tidak cukup untuk merubah perilaku.

    2. Tak perlu langsung melakukan lompatan besar. Lebih baik mengupayakan langkah-langkah kecil yang berhasil. Setiap tindakan pada awalnya memerlukan latihan seperti bayi yang latihan berdiri, berjalan, atau memegang sesuatu.

    3. Setiap perubahan mensyaratkan perubahan lingkungan sebab setiap kita hidup dan dibentuk di dalam ruang. Kita yang saat ini sangat dipengaruhi oleh konteks dan lingkungan kita selama ini.

    4. Pilihlah untuk menciptakan kebiasaan baru ketimbang menghentikan kebiasaan lama. Menciptakan kebiasaan yang baru adalah membangun kekuatan dan menghentikan kebiasaan yang lama adalah berhadapan dengan sesuatu yang terlanjur sudah kuat. Fokuslah pada tindakan yang mengarahkan ke tujuan dan bukan tindakan yang menghindari semata sebab itu seperti mengejar target dengan berlari memunggunginya.

    5. Motivasi kita pada dasarnya sudah cukup. Apa yang biasanya kurang adalah upaya menyederhanakan dan memudahkan proses perubahan.

    BalasHapus
  2. jawaban di atas,nama yoshi lantika buu...

    BalasHapus
  3. Contoh perencanaan program gizi adalah perencanaan program perbaikan gizi, langkah - langkahnya yaitu :
    1. Langkah Pertama: Identifikasi Masalah. Dalan identifikasi masalah gizi, Langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah mempelajari data berupa angka atau keterangan-keterangan yang berhubungan dengan identifikasi masalah gizi. Kemudian melakukan validasi terhadap data yang tersedia, dan Selanjutnya mempelajari besaran dan sebaran masalah gizi, membandingkan dengan ambang batas dan atau target program gizi, setelah itu rumuskan masalah gizi dengan menggunakan ukuran prevalensi dan atau cakupan.
    2. Langkah Kedua : Analisis Masalah Analisis masalah didasarkan pada Penelaahan hasil identifikasi dengan menganalisis faktor penyebab terjadinya masalah sebagaimana yang disebutkan diatas, tujuannya untuk dapat memahami masalah secara jelas dan spesifik serta terukur, sehingga mempermudah penentuan alternatif masalah. Caranya dapat dilakukan dengan Analisis Hubungan, Analisis Perbandingan, Analisis Kecenderungan dan lain-lain
    3. Langkah Ketiga : Menentukan Kegiatan Perbaikan Gizi Langkah ini didasarkan pada analisis masalah di kecamatan yang secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan upaya peningkatan status gizi masyarakat, langkah ketiga pengelolaan program perbaikan gizi ini dimulai dengan penetapan tujuan yaitu upaya-upaya penetapan kegiatan yang dapat mempercepat penanggulangan masalah gizi yang ada. Dalam menyusun tujuan di kenal dengan istilah ? SMART? yang singkatan dari Spesific (khusus), Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat dicapai), Realistic (sesuai fakta real), Timebound ( ada waktu untuk mencapaianya). Contoh Menurunkan TGR anak SD dari 30 % menjadi 20 % di Kecamatan Endemik GAKI Berat selama 2 tahun 2010-2012.
    4. Langkah Keempat: Melaksanakan program perbaikan gizi Setelah kegiatan perbaikan gizi tersusun, kemudian dilakukan langkah-langkah yang terencana untuk setiap kegiatan. Jenis kegiatan yang akan dilakukan meliputi Advokasi, Sosialiasi, Capacity Buiding, Pemberdayaan Masyarakat dan keluarga, Penyiapan sarana dan prasarana, Penyuluhan Gizi dan Pelayanan Gizi di Puskesmas maupun di Posyandu
    . 5. Langkah Kelima : Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Pemantauan yang baik selalu dimulai sejak langkah awal perencanaan dibuat sampai dengan suatu kegiatan telah selesai dilaksanakan, sedangkan evaluasi hanya melihat bagian-bagian tertentu dari kegiatan yang dilaksanakan. PEMANTAUAN adalah Pengawasan secara periodik terhadap pelaksanaan kegiatan program perbaikan gizi dalam menentukan besarnya INPUT yang diberikan, PROSES yang berjalan maupun OUTPUT yang dicapai. Tujuannya untuk menindak lanjuti kegiatan program SELAMA pelaksanaan kegiatan, dilakukan untuk menjamin bahwa PROSES pelaksanaan sesusai Action Plan dan jadwal. Kegiatan pemantauan dapat dilakukan melalui Sistem Pencatatan dan Pelaporan termasuk laporan khusus, Pelaksanaan Quality Assurance Pelayanan Gizi dan Unit pengaduan masyarakat. Hasil Kegiatan pemantauan kemudian dibuatkan lagi kegiatan-kegiatan Tindak lanjut pemantauan yang dilakukan melalui Umpan balik, Supervisi dan Bimbingan tehnis. EVALUASI adalah Suatu proses untuk mengukur keterkaitan, efektivitas, efisiensi dan dampak suatu program, dilakukan dengan Tujuan Memperbaiki rancangan,Menentukan suatu bentuk kegiatan yang tepat, Memperoleh masukan untuk digunakan dalam PROSES perencanaan yang akan datang.

    BalasHapus