E
LEARNING MATA KULIAH ILMU GIZI
Oleh:
Dhiny Easter Yanti, M.Kes
PENGANTAR
GIZI DAN FUNGSINYA (MATERI I &II)
Gizi adalah suatu
proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan ,
pertumbuhan dan fungsi normal normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ilmu gizi mencakup dua komponen penting, yaitu makanan dan
kesehatan. Batasan ilmu gizi dimulai sejak pengadaan, pemilihan, pengolahan,
sampai penyajian makanan.
Fungsi
pokok makanan/nutrisi adalah:
1.
Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan
serta mengganti jaringan tubuh yang rusak.
2.
Memperoleh energi guna melakukan
kegiatan sehari-hari.
3.
Mengatur metabolisme dan keseimbangan
air, mineral dan cairan tubuh lainnya.
4.
Berperan dalam mekanisme pertahanan
tubuh terhadap berbagai penyakit.
Ada
lima kelompok zat yang berguna bagi kesehatan tubuh, yaitu :
1.
Karbohidrat
2.
Protein
3.
Lemak
4.
Vitamin
5.
Mineral
Perbedaan
gizi klinik (clinic clinical nutrition)
dan gizi masyarakat (community nutrition)
adalah:
Gizi klinik:
1.
Berkaitan dengan kesehatan perorangan
2.
Masalah gizi perorangan yang sedang
menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan/kelebihan gizi.
3.
Menitikberatkan pada kuratif.
Gizi Masyarakat:
1.
Berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
2.
Berkaitan dengan gangguan gizi pada
kelompok masyarakat.
3.
Menitikberatkan pada preventif dan
promotif.
4.
Menyangkut pada masalah kesehatan,
ekonomi, sosbud, pendidikan, kependudukan dan sebagainya.
JAWABLAH PERTANYAAN DI
BAWAH INI PADA KOTAK KOMENTAR!
Jelaskan perbedaan
antara gizi klinis dan gizi masyarakat!
Penentuan
status gizi masyarakat dapat ditentukan secara langsung dan tidak langsung. Penentuan status gizi secara langsung dilakukan
dengan cara pemeriksaan antropometri, klinis, biokimia dan bioklinis.
Lingkup antropometri meliputi pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB),
Lingkar Lengan Atas (LLA), dan Indeks Masa Tubuh (IMT). IMT adalah cara
sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan
dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang
dewasa berusia > 18 tahun, dan tidak dapat diterapkan pada ibu hamil dan
olahragawan. IMT = BB (Kg): TB (m)xTB
(m).
IMT
untuk orang Indonesia adalah sebagai berikut:
1. <
18 : Kurus
2. 18-24 :Normal
3. 25-30 : Gemuk
4. >30 : Gemuk sekali/obesitas.
Pemeriksaan
klinis didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat terlihat pada jaringan epitel, seperti
pada mata, kulit, rambut, mukosa oral, atau pada organ-organ yang dekat pada
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Pemeriksaan
secara biokimia dilakukan dengan cara menguji secara labolatoris pada berbagai
macam jaringan tubuh (darah, urin, tinja, hati, otot) untuk menentukan masalah
gizi yang spesifik. Selain pemeriksaan di atas, pemeriksaan secara biofisik
juga termasuk di dalam penilaian gizi secara langsung, yaitu pemeriksaan untuk
melihat fungsi dan perubahan struktur dari jaringan.
Penilaian gizi secara tidak
langsung dapat dijelaskan berdasarkan survei konsumsi makanan, statistik vital,
dan faktor ekologi.Metode survei konsumsi makanan
dilakukan dengan cara melihat jumlah dan jenis zat yang dikonsumsi. Statistik
vital dilakukan dengan cara menganalisis dari berbagai statistik kesehatan,
seperti angka kematian berdasarkan umur dan data lain yang berhubungan.
Pengukuran faktor ekologi sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi
di suatu masyarakat sebagai dasar untuk
menentukan program intervensi gizi.
SETELAH
MENGIKUTI PERKULIAHAN INI, JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI KE DALAM KOTAK
KOMENTAR!
1. Menurut
anda, mengapa pengukuran IMT termasuk dalam penilaian status gizi secara
langsung?
2. Untuk
menentukan program intervensi gizi yang tepat pada suatu komunitas, apa saja
yang harus dilakukan oleh pemegang program tersebut?
Fira medlia sari
BalasHapus14420033
Batam